Pasar tradisional merupakan tempat dimana terjadinya jual beli mulai dari tempat memproduksi, konsumsi, dan distribusi. Tempat yang sudah tidak asing bagi masyarakat di seluruh Indonesia bahkan dunia, menjadi tempat perputaran perekonomian yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Keadaan lingkungan pasar tradisional Parung yang merupakan kawasan pinggiran perkotaan dengan kehidupan masyarakatnya yang juga banyak berdagang. Pasar ini menjadi tempat utama mata pencaharian di desa Waru Kecamatan Parung ini.
Jadi, tidak mengherankan jika pasar tradisional Parung sangat semrawut. Karena adanya dua pasar tradisional besar yang saling berdekatan satu sama lain, yang berbeda kepemilikan serta adanya berbagai macam pedagang kaki lima yang berjualan menggunakan badan jalan.
Kedekatan lokasi dua pasar ini berdampak ke salah satu pasar tradisional yaitu Waru. Semakin lama keadaannya makin memprihatinkan, serta imbasnya sangat dirasakan oleh para pedagang yang sebagian besar hanya menempati deretan kios depan. Selain itu juga ada beberapa toko permanen yang berdiri dan berjualan di bagian dalam pasar tersebut.
Berbeda dengan pasar tradisional satunya lagi, yang keadaannya bisa dibilang lebih terawat dan hampir 90% kiosnya sudah diisi oleh para pedagang pakaian dan pedagang lainnya. Pasar yang memang menjadi pilihan oleh orang-orang Bogor Barat yang ingin berbelanja, karena dari segi kebersihan lebih baik dan orang-orang juga bisa lebih yakin dalam mencari apa yang mereka butuhkan.
Di Pasar Waru juga terdapat pedagang kaki lima yang menggunakan badan jalan. Ini juga sering menyebabkan terjadinya kemacetan di jalan yang seharusnya bisa di lewati oleh kendaran baik roda dua atau empat dengan lancar.
Sudah pernah di lakukan penertiban beberapa kali oleh satpol PP, namun dalam beberapa bulan sudah mulai muncul lagi para pedagang-pedangang kaki lima tersebut. Jadi, permasalahan ini masih harus terus dikaji lebih dalam dan diperbaiki dari sistem aturannya. Agar masyarakatnya dapat lebih taat pada aturan yang sudah ada serta aturannya dapat berjalan sebagaimana mestinya.(Ahmad Fauzan)