Bagi Yenni Ardhiani, jatuh bangun dalam hidup itu biasa, terus berusaha itu baru luar biasa. Setahun silam, saat mau dinaikkan pangkat sebagai Manager Marketing sebuah perusahaan farmasi besar dengan gaji berlipat, tapi kudu pindah Jakarta, Yenni memilih resign saja. “Anak lebih penting buat saya,” cerita Mbak Yeni.
Tak lama berpangku tangan Yenni yang pernah punya kisah asmara dengan orang Palembang asli dan pernah bermukim di Palembang kepikiran bikin warung Empek Empek yang legit meski di Desa Pathukan, dekat Stasiun Kereta Pathukan Gamping, di pojok Barat Jogjakarta.
Maka, direkrutnya beberapa remaja desanya untuk bantu kerja di warung Empek Empek yang hanya sejangkah di selatan Teteg Plang Pintu Kereta Stasiun Pathukan Yogja.
Tebakan Yenni tak meleset. Tak lama dibuka warung Empeknya disukai msyarakat desa dan kota. “Apalagi sekarang bisa dipesan dgn GoFood dll bikin yg mager dirumah Empek beragam pilihan bisa dkirim secepatnya kerumah,” timpal ibu bocah imut itu sumringah.
Kini warung empek empek nya diserbu emak emak yang pingin ngumpul ngrumpi sambil arisan dan santap empek empek, juga remaja yang kumpul reuni atau beragam acara ngumpul bareng.
Yenni kini juga sudah buka cabang di Purworejo Jawa Tengah. Yenni juga memanfaatkan kios kalau pagi buat jualan Bubur Sayur seger. “Pasar para goweser yang pingin sarapan bubur usai gowes kami bidik juga mulai laris”, ujar Mbak Yenni kenes.
Pokoknya meski di Desa bisnis meski up to date jngan kalah rebutan peluang dgn orang kota. “Asal mau action peluang bisnis banyak bisa digarap, ini juga merintis mau jual daging sapi fresh bisa diantar GoSend ke kota dan desa,” katanya. “Semua peluang digarap sekarang banyak warung bakso juga di pelosok desa biar belanja daging tidak harus kekota,” pungkas Mbak Yenni. (Ridlo Aryanto Jogjakarta)