Pengangguarn perdesaan terus menjadi persoalan bagi desa. Apalagi di tengah pandemic Covid 19 seperti saat ini. Jika masalah penganggura di perdesaan tidak dicarikan jalan keluar, ia akan menjadi masalah sosial yang mengkhawatirkan; kriminalitas.
“Untuk mengatasi persoalan pengangguran di Desa Botoyo Guci, kami akan coba berikan BLK,” kata Kepala Desa Botoyo Guci, H M Suhel S.H. “Bahkan kami akan kasih stimulan dengan memberi uang bagi para pemuda desa untuk mengikuti BLK,” tambahnya.
Balai Latihan Kerja atau sering disebut dengan singkatan BLK adalah prasarana dan sarana tempat pelatihan untuk mendapatkan keterampilan atau yang ingin mendalami keahlian dibidangnya masing-masing.
“BLK itu kami pilih menjadi jalan untuk mengurangi angka pengangguran di Desa Betoyo Guci,” jelas H M Suhel S.H. “Harapanya dengan mereka memiliki keahlian, para pemuda bisa terserap oleh lapangan pekerjaan,” tegas kepala desa yang alumnus SMA Negeri Sedayu ini.
Tentu upaya Kepala Desa Betoyo Guci tidak mudah. Di tengah mentalitas anak muda sekarang yang lebih banyak memilih jalan instan, model program seperti ini dibutuhkan keuletan dan kesabaran.
“Tapi saya percaya ini akan menjadi salah satu cara untuk mengurangi pengangguran di Desa Betoyo Guci,” katanya. “Tinggal bagaimana pendekatan yang harus kami lakukan,” pungkasnya.