Mayoritas penduduk Desa Gelap Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan merupakan petani. Alam menjadi tempat mereka untuk mencari nafkah.
Ketika banyak dari masyarakat yang merasa buntung dengan menjadi petani padi, dan seringnya gagal panen, itu sudah biasa, tetapi selalu ada jalan bagi mereka, banyak dari mereka menjadi petani ganda, yang artinya mereka tanam semua yang bisa mereka tanam (dirangkap) secara bersamaan.
Dari padi, jagung, pisang, singkong, dan lain sebagainya. Terlebih yang mempunyai nilai jual tinggi. Seperti cabai, yang menyebabkan masyarakat sekitar berbondong-bondong untuk menanamnya.
Hal ini karena tergiur dengan harganya yang melambung tinggi harga pasaran sampai kisaran 90-150 ribu rupiah, bahkan hingga 190 ribu/kg.
Cabai merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki posisi penting dalam dapur, konsumsinya pun sangat tinggi dalam masyarakat.
Fenomena cabai mahal bukan lagi hal baru bagi masyarakat Indonesia. Cabai yang dibudidayakan di Indonesia sangat beragam. Budidaya cabai terutama cabai rawit relatif lebih rendah resikonya dibandingkan dengan cabai besar. Tanaman ini lebih tahan serangan hama.
Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut bisa berlangsung 15-18 kali, artinya tidak hanya sekali panen.
Awal mula pemicu masyarakat desa Gelap berbondong-bondong menanam cabai, karena ketika itu ada seorang petani padi yang gagal panen, kemudian tahun berikutnya ia lebih memilih untuk fokus menjadi petani cabai. Alhasil ketika panen tiba ia sukses besar. Cabai yang dihasilkan melimpah dan beruntungnya lagi bertepatan saat harga cabai sedang bagus pula. Nilai jual yang tinggi membuat masyarakat sekitar tergiur.
Kemudian dari situ warga desa Gelap memanfaatkan situasi untuk menjadi petani cabai, terlebih karena cabai dinilai lebih mudah perawatannya daripada padi.
Pinggiran jalan, bengawan, pot depan rumah, lahan kosong tak terpakai, hingga pematang sawah dapat dijadikan sebagai kebun cabai.
Kemudian ide pemanfaatan pematang sawah sebagai tempat menanam cabai itu muncul ketika ada seorang petani padi iseng menanam cabai di pematang sawahnya dan ternyata cabainya berbuah lebat.
Kemudian dari situ banyak masyarakat yang memanfaatkan pematang sawah dan lahan sekitar rumah untuk dijadikan tempat penanaman cabai sebagai usaha sampingan mereka selain menjadi petani padi. Kalaupun tidak untuk dijual bisa untuk dikonsumsi sendiri.