Lahir di desa tak menyurutkan mimpi Dewi Ekasari untuk sukses. Sebaliknya, lahir di desa membuat Dewi semakin bersemangat untuk mengangkat dearajat masyarakat desa, UKM dan potensi yang dimiliki warga desa. Tekat itulah yang menjadikan Dewi Ekasari bertekad untuk melakukan ekspor produk UKM dari desa ke manca negara.
Hasilnya, beberapa waktu yang lalu, melalui perjumpaan daring atau zoom meet room dalam sekolah ekspor Indonesia dengan Adrianus Kun Anggoro, ia mendalami dan mencari jalan bagaimana bisa melakukan ekspor barang UKM dari desa ke luar negeri.
Tidak lama setelah itu, Dewi Ekasari langsung mewujudkan mimpinya untuk menjadi eksportir aneka produksi pedesaan dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia ke manca negara. Diantara ekpornya yang sudah dia lakukan diantaranya produk UKM bawang goreng dan tempe, daun pisang, hingga abon ayam.
“Yang sudah tiba di Perth Australia produk Bawang Goreng dan produk UKM Tempe,” kata Dewi. “Bukan hanya itu tapi juga ada beberapa UKM pedesaan lainnya seperti daun pisang dan abon ayam dan masih banyak lagi,” tambahnya.
Prestasi itu membuat Dewi Ekasari mendapat julukan Srikandi Ekspor dari Indonesia. “Dari dulu saya pingin mengangkat derajat orang desa,” kata Dewi. “Saya ingin buktikan bahwa orang desa bisa menjadi eksportir.”
Aktivitas ekspor Dewi yang bisa sampai ke Australia diawali dari kerjasama yang terjalin antara diaspora Indonesia di Perth Australia melalui Pasar OZ Perth Australia yang dimotori oleh Bernard, orang Indonesia yang tinggal dan berkarya di Australia.
“Dengan bantuan Bernard, akhirnya Kami bisa melakukan ekspor ke Australia tepatnya di Perth,” jelas Dewi. “Bernard juga bercita-cita membantu produk usaha kecil UKM dan petani desa hasil pertanian sehingga dapat dipasarkan di Perth, Australia,” tambah Dewi. Maka disitulah kami bertemu.