Desa dan Ekspor

waktu baca 4 menit
Sabtu, 29 Mei 2021 09:03 0 136 avicenia

Beberapa saat lalu kawan saya yang tinggal di Purworejo tiba-tiba bertanya ke saya melalui aplikasi whatsapp, kenapa UMKM harus ekspor? Sambil menduga-duga arah pertanyaan itu saya menjawab sekenanya: setahu saya UMKM melakukan ekspor barang karena produksinya sudah berlebih dan permintaan di dalam negeri sudah terpenuhi. Saya menambahkan jawaban, tapi kadang barang yang dikonsumsi sendiri kualitasnya seadanya, gantian yang diekspor pakai embel-embel standar ekspor!

Namun setelah saya mencoba cari tahu, dunia ekspor itu ternyata sangat luas dimensinya. Didi Sumedi, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan menyebut saat ini di Indonesia ada sekitar 64 juta UMKM. Kemudian ada total 14.000 eksportir nasional. Dari jumlah itu 12.500 nya adalah eksportir UMKM.

Lantas apa hubungan antara ekspor dan desa? Desa sebagai entitas sosial, ekonomi dan politik mempunyai peran yang signifikan dalam dunia ekspor. Kaitannya dengan sektor pertanian, desa merupakan basis dan awal dimana pertanian diusahakan. Hampir semua kegiatan pertanian dilakukan di desa. Mayoritas sumber daya pertanian (lahan, tenaga kerja) juga ada di desa. Hal ini berarti desa mempunyai posisi yang strategis dalam bangunan pertanian di Indonesia.

Desa sebagai salah satu wilayah kesatuan hukum yang diakui negara tidak lepas dari obyek persaingan pasar bebas, bukan saja terhadap kualitas produk/barang yang dihasilkan desa itu sendiri, tetapi juga sumber daya manusia sebagai pengelola sumber daya alam, budaya dan modal sosial lainnya tentunya akan dihadapkan pada persaingan dengan negara lain (Sutardjo Jo, 2015)

Wabah global Virus Corona (COVID-19) di China berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Salah satunya aktivitas ekspor-impor produk unggulan desa di Indonesia. Situasi ekonomi global tersebut berdampak pada kurang lebih 3 persen dari total jumlah desa yang menghadapi kesulitan dalam mengekspor produk unggulan desa, seperti produk makanan (1.183 desa), produk bukan makanan (517 desa), dan produk makanan dan bukan makanan (773 desa).

Menurut Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan Institut Pertanian Bogor, Sofyan Syaf pemulihan ekonomi nasional dapat diselesaikan dengan memperkuat produksi pertanian.

Karena pertanian sebagian besar ada di desa, maka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimulai dari pengembangan desa. Dengan target sasarannya antara lain para petani, nelayan, dan peternak, yang memberikan peran penting dalam ketahanan negara. Dahulu Indonesia bertumpu pada sektor perdagangan, dimana impor barang kerap dilakukan, maka kini seharusnya pemerintah sudah beralih ke sektor produksi yang diperkuat di desa-desa.

Bicara komoditas ekspor, produk kreatif masyarakat desa dapat diandalkan untuk mengembangkan industri berbasis cita rasa dan budaya lokal. Hal ini karena, ciri produk merupakan nilai jual tiap kawasan untuk dipasarkan dan dipopulerkan.

Kreativitas pelaku usaha kecil menengah di desa menjadi strategi jitu untuk pemasaran produk. Ini menjadi bagian dari branding sehingga bisa lebih fokus dan terus berkembang. Setiap daerah mengolah potensi alam yang dimiliki menjadi produk yang spesifik dan khas. Selanjutnya dipasarkan baik di daerah lokal sendiri, nasional maupun tujuan ekspor.

Kegiatan ekspor juga harus memperhatikan selera dan syarat yang diterapkan oleh pembeli. Ada barang yang marketnya cocok dijual di Eropa, belum tentu untuk Amerika. Jadi perlu ada modifikasi. Bisa dari produknya, packaging atau informasinya. Ini perlu yang namanya kurasi. Untuk melakukan kurasi, mana yang siap dan mana yang perlu modifikasi. Ini juga tantangan bagi pelaku ekspor dari pedesaan.

Selain hal-hal diatas, rasanya juga diperlukan sentuhan kekinian untuk membangun daya saing desa yaitu dengan sentuhan teknologi media sosial. Meskipun teknologi informasi dan social media lebih terlihat sebagai konsumsi orang kota, namun dengan semakin terjangkaunya smartphone dan semakin luasnya coverage sinyal telekomunikasi tidak dipungkiri telah membuat masyarakat desa pun bisa mengaksesnya. Smartphone, Facebook, Instagram bukanlah barang aneh bagi orang desa sekalipun terutama generasi mudanya. Oleh karena itu, dengan melibatkan penggunaan teknologi informasi dan social media bukan tidak mungkin dunia pertanian desa pun menjadi semakin menarik khususnya bagi generasi mudanya.

Algoritma Ekspor
Dunia ekspor dan desa dewasa ini juga sudah masuk dalam pusaran mahadata. Untuk memprediksi dan menganalisa perilaku ekspor –khusunya dari pedesaan— itu perlu sebuah alat analisis terhadap perilaku data ekspor yang besar.

Saat ini kita masih menjumpai adanya perbedaan-perbedaan informasi terkait dengan lalu lintas ekspor. Ini terjadi karena kita belum mengelola data secara baik dan terintegrasi. Belum ada satu data yang dikembangkan, kemudian sistem manajemen Big Data yang belum diterapkan secara menyeluruh menyebabkan banyak perbedaan data-data yang muncul. Ini yang akhirnya menuntut kita semua untuk juga masuk ke wilayah big data analysis.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Menulis untuk Obor Desa

Kami mengundang pemerhati desa untuk menulis di situs Obor Desa. Silahkan daftar dan login disini. Atau kirim tulisan Anda ke desa@obordesa.id

Obor Desa di Facebook

Info bisnis

---Cari kelapa utk bahan baku KOPRA, diutamakan untuk yg kecil ( kelapa hibrida) kelapa grade C-D/ kelapa riject orang pasar bilang, atau yg besar gpp asal budget masuk, budget 2000/kg siap ambil ditempat, minimal 1 kontener.-----Mohon info nya para Pengusaha eksport Import...lagi butuh Asam Jawa dalam jumlah Besar dan saya siap langsung ke lokasi...-------Minyak atsiri apa yang bisa dipasok dari kawan-kawan? m cengkeh, sereh, nilam dll. Kami cari pelanggan tetap untuk m atsiri untuk eksport kami PT Sarana Bela Nusa WA 082133026610------INFO NON KGM Dicari untuk dibeli. Sabut kelapa (cocopeat). Dibutuhkan sebanyak mungkin. ----INFO NON KGM Di cari bungkil eksport. Mohon harga lsg dr owner bukan mediator, utk eksport juni ini---Kami mau membeli pala, jika ada yang bisa menyediakan sd 50 ton untuk grade A, B dan AB-----Assalamu alaikum mohon ijin Yang punya Barang atau Punya Kenalan yang mau Jual MINYAK JELANTAH/ LIMBAH MINYAK GORENG Wilayah pulau Jawa atau Luar Pulau Jawa Saya pembeli minyak Jelantah Saya Langsung dari Pabrik bukan Pengepul Boleh Jepri saya. Cukup kumpulkan Minyak jelantah di jerigen 18 kg nanti saya beli. Dengan harga sesuai masing2 daerah Seluruh Indonesia.---Membutuhkan supplier: Virgin coconut oil, palm oil (minyak sawit), charcoal (arang), nutmeg (pala), garlic (bawang putih), onion (bawang Bombay), potatoes (kentang). PT Victory Agro Lestari. -----info: 082133026610
buku Untuk pemesanan buku, silahkan Whatshapp ke wa.me/6285284038688 atau pun melalui Facebook dan Instagram @intranspublishingstore

Info Bisnis

--- Dicari sagu, bawang goreng, sambal, telur, ikan tenggiri, terigu, mocaf, madu, kurma, habatussauda dll berbagai jenis barang dan jasa untuk dipasarkan di http://warunghalal.islamicity.tv, http://muslim.outlet.islamicity.tv ---Selamat siang saya dari Produsen kelapa muda mau mengajak teman2 yang mau memasarkan Daging kelapa muda beku buat kebutuhan industri ke Eropa. kemarin kirimin 2ton ke belanda buat temen2 yang mau memasarkan memasarkan kita bisa kerjasama----dibutuhkan Rumput laut jenis Cottonii warna merah kering kadar air 35-38%. Untuk pabrik di Gresik-----Basis Kakao dgn Spesifikasi/kualitas: Kadar air = 5 Jamur/ mouldy = 4 Kotoran/waste = 3 Insect/serangga = 3 Jumlah biji/100gr = 120, Harga Perhari ini 31/07/21, FOB gudang Buyer Lampung 28rb/kg, Basis Kakao setiap hari harga update. Kebutuhan sebanyak2nya, Atau min 30ton/bln. Gudang Jl. Soekarno Hatta Way Gubak, Bandar Lampung----Adakah disini yang bisa suplai kopra asalan di PT jawatimur kadar air 5% payment cash. permintaan secara continue dengan tonase no limmit.---info: 082133026610
iklan
iklan
iklan
LAINNYA
%d