Desa Gelap merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Laren Kabupaten Lamongan. Desa Gelap letaknya bersebelahan dengan hutan jati yang sangat luas. Selain sawah, hutan adalah tempat warga untuk bergantung hidup, Dengan demikian kelestarian hutan semakin terancam karena banyak pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertambangan emas yang sering terjadi, terutama kegiatan pertambangan.
” Pertambangan tersebut terjadi pas kisaran tahun 2017 karena ada pihak orang luar untuk melakukan penelitian dan mencari benda antik peninggalan sejarah dikawasan hutan desa Gelap, lalu salah satu warga desa bernama bapak Soekarno yang penasaran, kemudian ikut untuk mencari barang antik dan ia memendengar kalo hutan sini mengandung banyak kadar emas, terutama yang dekat kuburan. Nah dari situ kami banyak yang mencari mencari emas dihutan termasuk saya..” tutur Isa salah satu penambang dikawasan hutan jati Desa Gelap.
“.. rata-rata emas yang kami dapatkan dalam sehari bisa sampai 1-5 gram, perna ada yang mendapatkan emas dengan berat 5 gram bahkan lebih. Kami jual emas tersebut kondisi masih mentah, dengan harga 430-450 ribu per gramnya ke pengepul dari luar yang datang ke sini.. pokonya penghasilan kami paling sedikit adalah 200 ribu dalam sehari.. itu kesempatan bagi kami, ketimbang jadi petani yang sehari cuma dapat upah paling besar 100 ribu. Tapi hanya warga desa Gelap saja yang boleh mengambil emas disini, orang luar tidak boleh,” tambahnya.
Tetapi pertambangan tersebut sampai sekarang masih ada hanya saja pengambilan sedikit dikurangi, dampaknya bagi perekonomian sangat baik, tapi tidak untuk keseimbangan lingkungan. Dampak yang ditimbulkan salah satunya adalah tanah hutan yang berlubang arena banyak diambil oleh warga, dan mirisnya ini menjadi masalah lagi, perairan semakin dangkal karena tanah tambang yang dibawah dari hutan ke desa yang dibawah ke sungai atau Bengawan untuk di cuci dan di cari emasnya.