Mensisati harga jeruk siam yang anjlok di masa panen, Suprapto salah satu petani jeruk di desa Duri melakukan langkah kreatif untuk mendongkrak harganya.
Terinspirasi agrowisata petik apel di Kota Batu, Malang. Warga Desa Duri ini, mengaplikasikannya di kebun jeruk miliknya. Wisata petik jeruk di kebun Pak Suprapto ini tepatnya berada di, Rt 01 Rw 02 Desa Duri, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.
Dalam wisata petik jeruk tersebut, Suprapto Mematok tiket Rp 10 ribu bagi pengunjung yang masuk ke kebunnya.
Dengan tiket itu, pengunjung dapat memakan jeruk sepuasnya namun makannya di kebun itu. Jika pengunjung ingin membawa pulang harus membayar biaya lagi sebesar Rp. 7 ribu /kg.
Saat ini, dia memiliki sekitar 250 batang pohon jeruk siap panen. Dengan ide itu, Suprapto mengaku antusiasme pengunjung luar biasa. Sehari pengunjung bisa sampai 30 orang. Alhasil jeruk di kebunnya kini hampir habis.
Lahan yang cukup luas, membuat pengunjung betah berlama-lama sambil menikmati manisnya jeruk siam khas Ponorogo.
Tak Hanya itu, kebunnya juga menjadi spot foto para pengunjung yang tidak hanya dari kalangan orang tua melainkan juga para remaja dan anak-anak.
Pihak pemerintah desa juga melirik usahanya, ia diminta untuk membuka agrowisata petik jeruk di kebun milik pemerintah desa.
Sekertaris Kecamatan Slahung, Paras Pravirodhena juga mengatakan bahwa di desa Duri awalnya hanya ada satu wisata petik jeruk, namun karena wisata tersebut berkembang menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akhirnya banyak petani jeruk yang ikut membuka agrowisata.