Hujan deras mengguyur Desa Kowel, Kabupaten Pamekasan Madura, Jawa Timur, menyebabkan sejumlah sungai banjir. Sebuah jembatan penghubung dua desa di dua kecamatan pun ambruk akibat tergerus banjir. Jembatan ini menghubungkan akses jalan antara Desa Larangan Badung dan Desa Kowel di Pamekasan.
Derasnya aliran banjir akibat intensitas hujan di wilayah pantura Pamekasan, dan sekitarnya, mengakibatkan jembatan ambruk dan putus khususnya pada sisi samping. Hal tersebut tidak lepas dari kurangnya perawatan sekaligus usia jembatan yang sudah tua.
Hal tersebut diakui oleh warga Kelurahan Kowel, di daerah tersebut konstruksi jembatan memang sudah tua sehingga jembatan diperkirakan bahwa sudah tidak mampu menahan derasnya air hujan. Hal demikian dikarenakan Jembatan tersebut dibangun sekitar tahun 2000-an, sehingga tidak kuat menahan air hujan.
Selain itu, masyarakat juga sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait, agar segera meninjau secara langsung kondisi jembatan penghubung antar desa. Sehingga nantinya segara dilakukan perbaikan. Masyarakat berharap agar mereka yang terdampak banjir menerima dengan sabar dan tabah, apalagi saat ini juga sudah ada upaya dari pemerintah untuk segera melakukan normalisasi aliran sungai.
Air hujan dapat juga merendam rumah warga karena kiriman dari wilayah utara Pamekasan. Sungai di dalam kota tidak bisa menampung air dalam kota dan kiriman dari wilayah utara Pamekasan. Banyak barang-barang warga yang tidak diselamatkan, seperti beras, alat masak, tempat tidur kendaraan, dan alata rumah tangga lainnya. Sehingga masyarakat desa Kowel tergesa-gesa menyelamatkan barang-barangnya.
Adanya hujan deras yang mengakibatkan jembatan ambruk, hal demikian untuk saat ini jembatan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan maupun pejalan kaki oleh masyarakat desa Kowel maupun masyarakat sekitarnya, sehingga masyarakat tersebut yang biasanya melalui jembatan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, terpaksa harus memutar jalan sekitar kurang lebih 1 kilometer.