Foto: ridlo A
Di PHK dari tempat kerjanya , tak membuat Mashuri putus asa. Meski tubuhnya ceking kurus kering tapi semngatnya melihat peluang rejeki meski tinggal di Desa Sempu,Purwomartani,Sleman Yogjakarta patut diacungi jempol. Belum.lima tahun selepas PHK Cak Huri, pemuda yg kawin muda dan sudah jadi bapak tiga anak itu malah melihat ramainya kontes burung berkicau di seputar Lereng Merapi Sleman Jogjakarta sebagai peluang sumber rejeki baru pasca PHk. “Burung Kenari, Lovbird, Branjangan dan Murai batu juga Kacer paling diburu kicaumania, makanya dengan jual salah satu motor nekat buat modal ternak knari dan Lovbird”, cerita Cak Huri mengenang.
Tak hnya ternak jantan pilihan yg gacor swaranya bagus dilombakan dan bebrapa berhasil juara. “Jual tiga juta sd 7 jt biasa sejak lima tahun lalu klau sudah masuk tiga besar.Malah ada lovbird saya belum lama laku 8 jt dibeli orang balikpapan ” ujar penggemar tongseng itu sumringah. Kuncinya mesti pinter berburu materi burung bagus dan bisa nmbus teman pternak terpercaya biar kualitas terjaga.
Ketekunan berbuah manis.Tak terasa pundi pundi tabunganya menebal. Bahkan dari hasil bisnis burung dan mnjual.burung ternak di Lomba Mashuri bisa beli Motor Ninja dan Rumah Di Puri Domas Purwomartani Sleman Jogja. “Sekarang ndak pindah pindah kontrak lagi lebih tentram mngembangkan usaha burung.Klau sudah ngumpul tabungan ingin buka kios pakan burung dan sangkar tapi saya ndak mau pake utang Bank biar lmbat pake untung burung asal tertib pngeluaran seimbang pmasukan Insya Allah tak.lama terwujud” ujarnya yakin.
Momentum PSBB dan Covid, “Justru itu peluang pasar baru, banyak orang jadi dirumah saja malah jadi pngen hiburan burung dan pingin penghasilan tambahan ternak burung jadi incaran. Penghobi bertambah. Pasar makin luas”, ujar penggemar musik Metal itu Optimis. (Ridlo Aryanto, Jogjakarta)