Delman sebagai alat transportasi tradisional sudah banyak tertinggal oleh kendaraan umum yang memiliki kecepatan, keamanan serta kenyamanan.Alat tranportasi tersebut kalah bersaing dengan alat transportasi yang lebih modern dan cepat.Kendati demikian, dibeberapa tempat masih terlihat keberadaan delman walau bersaing dengan angkutan umum yang lebih modern, seperti di Pasar .
Di pasar, ini kita dapat melihat fenomena delman atau keretek sebagai alat transportasi yang masih bertahan di tengah alat transportasi yang lebih modern.Kendati demikian sebagian dari masyarakat di sekitar pasar Kamal ada yang masih memilih delman sebagai alat transportasinya.Kalangan yang merupakan pengguna alat transportasi ini berasal dari berbagai kalangan, diantaranya, para pelajar, ibu rumah tangga, pegawai rumah sakit, pedagang serta para guru. Sebagian dari mereka memilih alat transportasi ini dikarenakan tarif yang dikenakannya (ongkos) lebih murah dari pada angkutan lain. Selain tarif, suasana serta kenyamanan yang jauh dari suara mesin, karena menggunakan tenaga hewan ikut menambah minat terhadap alat transportasi tradisional ini.
Dalam perkembangan di era modern ini keberadaan delman sudah jarang dijumpai dan digunakan sebagai alat transportasi yang bertenaga mesin.Namun tidak sedikit juga didaerah dikabupaten-kabupaten yang masih eksis dengan adanya transportasi delman. Salah satunya di Pasar Socah Desa Kejawan Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan.
Tukang delman yang berada di Pasar Socah sendiri mempunyai fakto-faktor yang menyebabkan mereka masih mempertahankan pekerjaannya yaitu karena faktor tradisi dan ekonomi. Faktor tradisi yang terjadi karena adanya pekerjaan yang turun temurun dari orang tua dan faktor ekonomi yaitu tidak memiliki keahlian lain, memenuhi kebutuhan keluarga, sebagai pekerjaan sampingan ataupun sebagai pekerjaan sampingan.
Kusir delman yang ada di Pasar Socah sebagian banyak merupakan orang yang meneruskan pekerjaan dari orang tua mereka. Rendahnya tingkat pendidikan dan menimalnya keahlian yang ada sebagai kusir delman mejadi pilihan. Kusir yang kepemilikan delman yang pertama kali diberikan oleh orang tua mereka tetapi sampai saat ini telah mengganti dengan harga berkisar 8 juta keatas. Penghasilan yang tidak menentu sekitar Rp. 50.000,- jika sepi dan jika rame bisa mencampai Rp. 150.000,-. Pangkalan Delman yang ada di Pasar Socah, kusir delman bergantian membawa penumpang. Hal ini salah satu bentuk solidaritas para kudir delman yang ada di Pasar Socah.
Modern, mungkin saat ini jarang orang yang ingin bekerja sebagai kudir delman karena keberadaan saat ini sudah tidak banyak orang yang minat untuk menaikinya dan sudah banyak transportasi yang lebih modern. Begitu juga kusir delman yang ada di Pasar Socah, saat ini mereka tidak menginginkan anaknya untuk melanjutkan pekerjaannya tetapi lebih memilih untuk membelikan anak mereka sepeda motor dan menyekolahkan anaknya agar tidak bekerja seperti orang tuanya.
Delman masih banyak digunakan karena banyaknya pedagang yang berbelanja di Pasar Socah belum mempuyai kendaraan yang mengangkut barang dagangan yang banyak sehingga para pedang memilih delman. Tarif yang ditawarkan juga tidak bisa disebut mahal, jika dekat hanya berkisar 5 ribu tergantung jarak yang dilalui. (Tri Sintawati)