Beralamat di Kecamatan Bengkong Kelurahan Sadai, Bengkong Kolam Blok H Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Wilayah ini berada tidak jauh dari pusat Kota Batam yang dapat dengan mudah dijangkau hanya dengan memangkas waktu sekitar 10-12 menit saja. Berada dekat dengan pusat kota tentu memiliki banyak sekali kemudahan dalam hal akses transportasi, pelayanan publik, dan lain-lain.
Ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai, sepanjang mata memandang pinggiran jalan Kota Batam berdiri banyak perumahan, rumah, pertokoan, dan bangunan-bangunan lainnya. Tapi, tahukah anda bahwasanya selain dari gedung-gedung bangunan yang berdiri tegak di sepanjang jalan kota Batam, di setiap kecamatan rumah warga tersusun dari kavling-kavling maupun perumahan sehingga ada banyak sekali kavling-kavling yang masih belum dibangun bangunan atau rumah oleh masyarakat yang ini masih milik warga setempat sehingga warga memanfaatkan tanah atau lahan tersebut bahkan pekarangan atau teras rumah sebagai ruang bercocok tanam.
Jauh dari sebelum masa pandemi Covid-19 melanda seluruh Negara di Dunia, bercocok tanam atau bahkan sekedar merawat tanaman hias di pekarangan rumah sudah menjadi kegiatan yang telah rutin dilaksanakan Warga Bengkong Kolam Blok H. Meski memiliki ruang yang terbatas tidak menghilangkan keinginan dan kesadaran warga terhadap ekologi lingkungan sekitar. Kebutuhan akan oksigen atau udara segar, kecintaan terhadap tanaman hias, hingga bentuk dari kesadaran akan ketahanan pangan menjadi tujuan warga Bengkong Kolam Blok H menyisihkan waktu dan ruangnya untuk keberlangsungan ekosistem.
Seperti yang dilakukan salah seorang warga disini Bu Emy menggunakan teras rumahnya dan bagian sisi rumahnya sebagai ruang bercocok tanam. Ada banyak sekali tanaman yang ia tanam dan rawat, seperti tanaman obat keluarga, tanaman hias, dan bahkan tanaman yang dapat dipanen atau diambil hasilnya seperti cabai, tomat, pare, dan tanaman lainnya. Tidak hanya Bu Emy, warga sekitar juga banyak yang memanfaatkan lahan kosong untuk menanam tebu, pohon mangga, jambu, mengkudu, pisang, pohon nangka, singkong, pepaya, dan lain sebagainya. Bahkan, tidak jarang pula dimanfaatkan untuk beternak ayam, bebek, ataupun ikan lele.
“Saya suka tanaman hias jadi, banyak tanaman yang sengaja saya rawat karena itu sudah hobi saya sejak dulu, mungkin ada banyk orang yang berbondong-bondong merawat tanaman baru-baru ini karena pandemi, ya. Terus saya juga nanam pohon cabe, sirih, pohon buah tin, dan mengkudu untuk saya ambil manfaatnya begitu, Mas,” terang Bu Emy. Hal ini tentu sangat berguna selain mengambil manfaat dari hasil seperti tanaman buah yang warga sekitar tanam, ini juga memberikan manfaat pada ekologi lingkungan yang baik, dan bahkan bisa dikatakan warga sekitar telah mencoba untuk merdeka atas ketahanan pangannya meski hanya di dalam keluaga masing-masing warga Bengkong Kolam Blok H di kelurahan Sadai.
Dari yang warga setempat lakukan mampu memberikan angin segar ditengah pandemi ini, tidak hanya sebagai kiasan saja angin segar juga berarti mampu memberikan udara atau oksigen yang baik meski dekat dengan pusat kota, karena selain mampu merdeka terhadap pangannya warga juga mampu menjalankan ekonomi keluarga dengan menjual hasil yang mereka tanam dan mereka dapatkan dari memanfaatkan lahan kosong bahkan pekarangan rumah masing-masing walaupun hasilnya tidak banyak tetapi mampu memberikan manfaat untuk sekitar karena warga setempat biasanya juga memperbolehkan tetangga atau kerabat untuk menikmati hasil dari tanaman dan ternak yang mereka rawat itu secara cuma-cuma.
Dengan ini, semoga mampu memberikan edukasi dan pandangan baru terhadap pengelolaan lahan kosong di sekitar tempat tinggal anda yang mungkin terbengkalai hanya ditumbuhi rumput dan tanaman liar. Meski begitu tanpa lahan kosong kita juga dapat memanfaatkan teras secara maksimal dengan menanam tanaman hias ataupun tanaman obat keluarga seperti yang dilakukan warga Bengkong Kolam Blok H Kota Batam.