Prawoto merupakan salah satu Desa yang berada di kaki Gunung Kendeng, sebelah barat Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Jawa Tengah. Keadaan geografis Desa Prawoto memiliki lahan pertanian dan lereng-lereng gamping yang dijadikan ladang dengan model terasering. Tidak dipungkiri lagi sebagian besar penduduk Prawoto bermata pencaharian sebagai petani. Banyak tanaman yang menjadi sumber pencaharian seperti padi, jagung, ketela, pepaya, cabai, dan sebagainya yang ditanam di ladang guna menyibukkan kegiatan dengan keadaan alam dan tanah yang mendukung. Desa Prawoto mampu memiliki tanaman yang dijadikan sebagai buah khas yaitu buah srikaya.
Srikaya adalah buah berbentuk bulat bermata yang memiliki daging buah berwarna putih. Adapula yang berwarna merah, berdiameter 6-10 centimeter. Buah ini berasal dari Amerika Latin dengan nama Annona Aquirres. Buah ini tersebar di sebagian wilayah tropis dan subtropis. Di Indonesia sendiri buah ini tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia terutama di pulau Jawa dengan lumbung srikaya yang paling terkenal berada di wilayah Kudus dan Pati. Prawoto merupakan desa yang berada di Kabupaten Pati yang berbatasan langsung dengan kota Kudus, sehingga Prawoto merupakan salah satu daerah penghasil Srikaya.
Penanaman srikaya di Desa Prawoto tertata rapi dengan jarak dua meter antar pohon. Buah ini dapat panen dua kali dalam satu tahun, dalam satu periode panen buah sarikaya memiliki masa selama dua setengah bulan dengan massa jeda panen tiga setengah bulan. Setiap satu kali panen petani mampu menyetorkan hasil panen sebanyak 300 kilogram atau kurang lebih 1200 buah ke distributor dengan penghasilan Rp 200.000,00-Rp. 300.000,00. Dalam massa satu kali panen petani dapat melakukan pengambilan buah beberapa kali yang disesuakain kebutuhan penjualan. Penjualannya sendiri dilakukan setiap hari menyesuaikan dengan pasar harian di wilayah Prawoto. Dalam satu kilogram dihargai kisaran antara Rp. 2.000,00-Rp 2.500,00. Selain dijual kiloan srikaya di Desa Prawoto juga dijual dengan ukuran kapasitas keranjang. Dalam satu keranjang dapat diisi 100 buah dengan berat 15 kilogram. Jika dijual dengan harga kiloan satu keranjang dihargai Rp. 30.000,00.
Buah srikaya di desa Prawoto memiliki ciri khas tersendiri pohonnya relatif lebih pendek sekitar 2-3 meter dibanding daerah lain. Daunnya lebih panjang dan lebar beberapa centimeter. Meskipun pohonnya lebih pendek namun buahnya lebih berlimpah. Sangat disayangkan di Desa Prawoto sendiri, buah srikaya kurang diminati terbukti dengan banyaknya buah yang dibuang begitu saja atau dibiarkan membusuk di pohon bahkan di makan hewan pemakan buah. Kekhususan dari segi rasa srikaya di desa Prawoto memiliki rasa yang manis, di wilayah lain srikaya memiliki rasa yang asin. Srikaya di desa Prawoto sudah didistribusikan ke luar daerah terkhusus di wilayah Cirebon, Indramayu, Ampel, dan Semarang. Usaha distribusi srikaya belum bisa diekspor keluar negeri mengingat buah srikaya memiliki ketahanan yang tidak begitu lama.
Di Desa Prawoto buah srikaya memiliki dua jenis yaitu buah yang bermata besar dan bermata kecil. Srikaya yang bermata besar memiliki tekstur yang kering dengan rasa manis pekat, memiliki daging tebal dan berwarna putih bersih. Srikaya yang bermata kecil bertekstur lebih berair dengan rasa yang tidak begitu manis dibanding srikaya bermata besar. Untuk distributor srikaya tidak mengenal musim, selalu ada setoraran srikaya dari petani karena srikaya bukan merupakan buah musiman. Menurut penelitian dalam 100 gram srikaya memiliki kandungan energi sebanyak 101 kkal dan beberapa kandungan gizi lain seperti protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan zat besi yang cukup banyak. Buah ini juga cocok untuk program diet karena memiliki kandungan lemak yang rendah. Komposisi vitamin dalam buah srikaya terdiri atas 3 vitamin utama yang dibutuhkan tubuh yaitu vitamin A, B dan C. Meski buah Sarikaya memiliki bentuk yang tidak menarik, kandungan gizinya sangat bermanfaat untuk tubuh.