Di Perumnas Sukomulyo Lamongan, setiap beberapa minggu sekali akan dilakukan gotong royong membersihkan lingkungan serta mengadakan bank sampah untuk mengumpulkan sampah-sampah yang sekiranya masih bisa di daur ulang kembali. Salah satu contoh ialah botol aqua yang biasa dimanfaatkan masyarakat sekitar menjadi pot bunga. Hal ini sudah dilakukan sejak lama tidak hanya dari masyarakat sekitar desa saya namun juga dari seluruh warga Lamongan yang bekerja sama dengan pemerintah daerah demi mewujudkan Lamongan yang indah. Lamongan dikenal sebagai salah satu kota terbersih dan hebat dalam pengelolaan lingkungan, hal ini dibuktikan dengan diraihnya penghargaan “Adipura Kencana” oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu.
Selain itu, potensi potensi yang ada disekitar juga selalu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Desa ini bisa dibilang memiliki struktur tanah yang bagus dan ideal untuk dijadikan sawah atau ladang. Maka dari itu banyak warga sekitar desa yang bermata pencaharian sebagai petani. Hasil panen padi pun setiap tahun semakin meningkat, hal itu dibuktikan dengan dinobatkannya Lamongan sebagai salah satu produsen padi terbesar di Jawa Timur.
“Jika musim kemarau tiba, masyarakat tidak kehilangan akal. Mereka mengubah sawah yang sudah kering menjadi ladang untuk menanam jagung atau tumbuhan palawija lain,” kata seorang warga. “Hasil yang didapat juga lumayan mengingat perawatan jagung yang tidak terlalu sulit dibandingkan padi,” lanjutnya.
Namun salah satu faktor yang menggangu adalah keberadaan hama tikus yang sering memakan jagung namun hal itu bisa segera diatasi. Biasanya masyarakat akan membuat sebuah rumah kecil yang akan ditempatkan ditengah sawah untuk mengundang burung hantu atau semacamnya agar menempati rumah kecil itu. Karena seperti yang diketahui bahwa burung hantu adalah pemangsa alami dari tikus, maka otomatis burung hantu secara tidak langsung akan membantu masyarakat dengan memangsa tikus-tikus yang menyerang tanaman mereka sehingga masalah pun dapat teratasi dengan cepat. Setelah itu apabila sudah musimnya tiba masyarakat sekitar juga akan mengubah sawah mereka menjadi tambak untuk budidaya ikan konsumsi. Ikan konsumsi seperti bandeng, bawal, mujahir, gurame, lele dan lain sebagainya. Dikarenakan perawatan yang cukup mudah dan omset yang didapat juga lumayan besar, juga karena harga ikan dipasaran yang cenderung stabil membuat masyarakat sekitar lebih menyukai pekerjaan ini. Minat masyarakat terhadap konsumsi ikan tidak akan pernah habis dikarenakan ikan adalah salah satu sumber protein yang baik untuk tubuh.
Tentu semua potensi yang ada akan sia-sia apabila kita salah ataupun lalai dalam mengolahnya. Butuh kecermatan dan ketelitian untuk mengolah alam agar bermanfaat bagi kita. Oleh karena itu pandai-pandailah dalam memanfaatkan alam, jangan hanya mengambil sampai lupa untuk mengembalikannya.