21 September diperingati sebagai hari bersih-bersih se-Dunia atau World Cleanup Day (WCD) yang pada sejarahnya diinisisasi pertama kali pada tahun 2008. Awalnya organisasi lingkungan asal Estonia yakini let’s Do It World melakukan suatu kegiatan yang melibatkan 50.000 orang se-Estonia, mereka memiliki kegiatan membersihkan negaranya dalam waktu 5 jam. Kemudian, aksi tersebut menyeruak dan menginspirasi banyak negara di belahan dunia salah satunya Indonesia. Pada tahun 2019 tercatat ada 180 negara yang berhasil terinspirasi oleh kegiatan tersebut dan ada 20 juta relawan di seluruh dunia.
Setelah menjadi negara dengan relawan terbanyak pada tahun 2018, Indonesia beserta 7,6 juta relawan berhasil mengumpulkan sekitar 14.000 ton sampah ditahun itu. Hal tersebut membangun optimisme indonesia dengan menargetkan 13 juta relawan pada tahun 2019. Dilansir dari swarakepri.com, indonesia berhasil mencapai target tersebut dengan akumulasi keikutsertaan 34 Provinsi di Indonesia termasuk Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Untuk kedua kalinya batam menjadi bagian dari dilaksanakannya WCD, hal ini tentu menjadi kesempatan untuk bersama-sama menghidupkan kembali gairah peduli lingkungan.
Dalam pelaksanaannya sendiri, di Batam terbagi menjadi 6 titik lokasi yang mana ini akan memberikan peluang keikutsertaan masyarakat yang lebih tinggi. Setiap lokasi yang telah ditentukan sudah dibentuk koordinator lapangannya. Sebelumnya juga telah diberikan surat edaran yang ditujukan kepada Gubernur, DLH Kepri maupun Batam untuk kemudian menghimbau pada sekolah-sekolah, perusahaan dan juga instansi yang ada agar ikut serta dalam aksi bersih-bersih dilingkungannya masing-masing. 6 titik lokasi tersebut diantaranya Kecamatan Batam Kota tepatnya di area Welcome To Batam, Kecamatan Galang, Kecamatan Nongsa, Kecamatan Sei Beduk, Kecamatan Batu Aji serta Kecamatan Sagulung.
Aksi yang dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Batam,
Amsakar Ahmad, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemko Batam, Febrialin ini tidak hanya mengadakan aksi mengumpulkan sampah saja namun juga banyak kegiatan lain. Bekerja sama dengan perusahaan air ATB yang menyediakan air bersih dengan filter yang saat itu dapat dimanfaatkan untuk air minum bersama saat kegiatan.
Seluruh relawan pun dihimbau untuk membawa Tumbler atau botol minumnya masing-masing agar meminimalisir kemasan sekali pakai. Setelah dilakukannya aksi mengumpulkan sampah, kemudian sampah akan dipilah antara sampah organik dan non organik untuk selanjutnya disumbangkan kepada bank sampah daerah agar didaur ulang.
Dari dilaksanakannya aksi World Cleanup Day ini diharapkan tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan akan semakin meningkat. Terkumpulnya sampah hingga ber ton-ton menggambarkan lingkungan kita yang semakin memburuk, oleh karena itu dengan diadakannya aksi ini diharapkan pula produksi sampah di Indonesia khususnya Batam dapat berkurang setiap tahunnya dan juga keikutsertaan masyarakat dalam aksi ini akan terus bertambah.
Untuk kedepannya semoga ini dapat mengispirasi daerah yang belum ikut serta memperingati hari bersih-bersih se-Dunia agar menginisiasi aksi ini untuk daerahnya masing-masing. Juga diharapkan perilaku peduli lingkungan ini tidak berakhir pada 21 September saja namun harus terus diimplementasikan setiap harinya.