Salah satu pasar tradisional di Madura yakni di desa Langkap kecamatan Burneh kabupaten Bangkalan bernama pasar Ahaden yang memiliki ciri khas tersendiri, seperti yang telah dijelaskan bahwa di Madura memiliki multi budaya yang unik termasuk juga dengan pasarnya. Pasar Ahaden Langkap ini terdiri dari 2 bagian tempat tetapi masih dalam satu kawasan. Pembagian tempat ini didasarkan atas nama pasarnya, yakni pasar Bine’ dan pasar Lake’. Pasar Bine’ diartikan sebagai pasarnya perempuan sedangkan pasar lake’ diartikan sebagai pasarnya kaum laki-laki. Pembagian tempat semacam ini pada dasarnya karena masyarakat Madura menjunjung tinggi religiusitasnya.
Dalam pasar Bine’ tidak menutup kemungkinan adanya laki-laki yang berada disana. Meski namanya pasar Bine’ yang notabennya kebanyakan kaum perempuan sebagai penjual dan pembeli. Begitu juga dengan pasar lake’, tidak semuanya adalah kaum laki-laki. Namun, selain karena masyarakat Madura menjunjung tinggi religiusitasnya, pasar di Langkap ini dibedakan menjadi 2 karena ada 2 tempat yang berbeda dalam hal barang yang diperjual belikan. Seperti nama pasar ini yakni pasar Ahaden, dinamai Ahaden karena pasar ini ramai pada hari Ahad atau Minggu. Pedagang sapi dari seluruh penjuru daerah Bangkalan hadir dan menjual sapi-sapinya di pasar Ahaden ini. Hanya pada hari Minggu saja pedagang sapi ada di pasar ini.
Pasar Ahaden ini menghadap ke Utara jalan raya di Burneh. Posisi pasar Bine’ berada di sebelah Barat pasar yakni tepat berada di pintu masuk utama pasar, sedangkan pasar Lake’ berada di sisi Timur Pasar. Tata letak di dalam pasar Bine’ yakni terdapat lapak – lapak yang berjejer rapi di sepanjang pasar. Lapak tersebut terdapat di depan pasar maupun di dalam pasar, di setiap lapak para pedagang menjual barang dagangan yang berbeda – beda, tetapi untuk pedagang pakaian ada di sebelah barat, pedagang sayur dan buah – buahan ada di tengah-tengah pasar dan pedagang sembako maupun makanan cepat saji berada di sebelah timur pasar. Tata letak dari pasar Lake’ sendiri berbeda dengan tata letak pasar Bine’ karena barang yang dijual merupakan binatang ternak yakni Sapi, Burung dan Ayam. Tempat menjual sapi berupa lapangan yang berada di sisi paling timur pasar, disana tempat khusus menjual berbagai sapi. Sedangkan tempat menjual ayam dan burung berupa bangunan terbuka yang memiliki atap dan dibagi menjadi dua bagian, sisi utara digunakan untuk pedagang ayam dan sisi selatan untuk pedagang ayam. Hewan ternak yang dijual di pasar Ahaden adalah hewan yang masih hidup, banyak warga sekitar khususnya warga Bangkalan dapat mencari hewan ternak dipasar Ahaden ini pada hari Minggu, terlebih lagi apabila sedang mencari sapi.
Tepat dihari Minggu selalu ramai karena semua pedagang dari pasar Bine’ maupun pasar Lake’ semuanya berjualan tanpa terkecuali. Tetapi dihari-hari biasa pasar ini juga tetap ramai, meski pedagang sapi hanya ada di hari minggu. Pedagang ayam dan burung jauh lebih ramai di hari senin dan selasa karena dari seluruh warga Bangkaan menjual ayam dan burung mereka di pasar Ahaden pada hari senin dan selasa, jika selain hari senin dan selasa tidak seramai itu.
Pada hari-hari biasa, pedagang di pasar Ahaden ini berjualan seperti biasanya, hanya pedagang sapi yang tidak ada. Di pasar Bine’ tetap menjual berbagai macam kebutuhan pokok sembako, sandang pangan dan makanan siap saji. Mereka yang berdagang adalah para ibu-ibu rumah tangga yang berdomisili disekitar daerah Burneh, mereka menjual barang dagangannya di pasar setiap hari. Di pasar ini terdapat beberapa lapak untuk berdagang. Namun tidak semua pedagang memiiki lapak, mereka yang tidak memiliki lapak memilih berjualan di tempat kosong, misalnya di depan pasar maupun di depan pintu masuk pasar.
Para penjual yang tidak memiliki lapak dan berjualan di depan pasar sepertinya sudah menjadi budaya masyarakat Madura. Meski sudah disediakan lapak untuk mereka menjual barang dagangan tetapi tidak sedikit dari mereka yang lebih memilih berjualan di depan pasar atau di depan pintu pasar. Entah, apakah lapak di pasar itu kurang menampung para penjual atau memang dari masyarakatnya yang lebih memilih untuk tidak berjualan di lapak. Meski demikian tetap antara pasar lake’ dan pasar bine’ menjunjung perbedaan dalam hal dagangan mereka. Meski ada pedagang yang tidak dilapak dan hanya berjualan di teras mereka tetap menjual sesuai barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut. Diantara pedagang lapak dan pedagang di teras atau emperan tidak terjadi permasalahan. Mereka berdagang dengan santai tanpa ada persaingan yang ketat.(Muslichatin)