Cengkeh di Wonosalam merupakan komoditas yang sangat menunjang perekonomian masyarakat, dengan luas tanaman yang berhektar-hektar. namun demikian cengkeh pada tiga tahun terakhir ini mengalami penurunan hasil panen dan harga jual. Hal ini disebabkan iklim yang tidak menentu, serta gangguan hama dan penyakit. Banyaknya pohon cengkeh yang terdapat di daerah Wonosalam tidak membuat jumlah produksi cengkeh mengalami kenaikan, bahkan beberapa pohon cengkeh yang tidak lagi berbunga, kemudian mati.
Penyulingan minyak cengkeh tidak lagi dilakukan karena kualitas bahan baku cengkeh yang menurun. Banyak faktor yang menyebabkan penurunan hasil panen cengkeh. Selain tiga hal di atas, menurut petani cengkih, penyebab gagalnya panen adalah munculnya virus tumbuhan yang menjangkit pohon cengkeh.
Dampak dari gagalnya panen, lahan perkebunan jadi terbengkalai, masyarakat tidak lagi mendapatkan penghasilan tambahan dan harga produksi cengkeh menurun drastis.
Jika dilihat dari pengalaman usaha petani mengenai cengkeh, pengetahuan dalam penggunaan pupuk, penggunaan pestisida serta budidaya cengkeh sudah sangat baik dalam artian petani menguasai pengetahuan berkebun cengkeh.
Kemudian masyarakat memanfaatkan lahan dengan mencoba menanan tanaman yang cocok dengan kondisi tanah setempat, seperti menanam jagung. Pemanfaatan lahan di antara tanaman cengkeh mengharuskan petani untuk melakukan perawatan secara optimal yaitu dibutuhkan dua pilihan pemupukan tanaman yang berbeda,serta jarak tanaman jagung dengan tanaman cengkeh harus diatur sedemikian rupa.
Potensi agrowisata perkebunan Wonosalam
Akhirnya jalan keluar untuk menghadapi masalah ini adalah menjadikan lahan perkebunan cengkeh menjadi alternatif atau sarana penghasilan tambahan. Salah satunya dengan mengubahnya menjadi tempat wisata yang bernuansa alam.
Dengan lahan yang cukup luas, maka alternatif ini tak hanya bisa memaksimalkan perkebunan cengkehnya, tetapi juga bisa mengembangkan potensi keindahan alam sebagai objek agrowisata.
Kawasan yang terletak di Kabupaten Jombang ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan bila dibangun dengan kelengkapan kebutuhan wisata. Mereka lantas membuat konsep coffe shop, dilengkapi bumi perkemahan, tempat outbound, penginapan, kolam renang dan tentuanya didukung oleh pemandangan alam yang mempesona. Konsep ini dimaksudkan juga agar ada kemajuan desa dan pengembangan ekonomi khususnya meningkatkan pendapatan petani sekitar Wonosalam.
Melalui kerjasama dan dukungan pemerintah dengan masyarakat, swasta dengan masyarakat untuk menjadikan desa sebagai desa wisata dengan memanfaatkan lahan perkebunan yang masih asri sebagai sumber penghasilan dan juga objek wisata.