Pendapatan Asli Desa(PADes) Berbasis Kearifan Lokal

waktu baca 5 menit
Kamis, 18 Feb 2021 00:30 0 147 avicenia

Ada banyak cara untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADEs). Namun, untuk meningkatkan PADEs dibutuhkan pendekatan yang benar, agar peningkatan pendapatan beriringan dengan budaya local sebuah desa. Inilah jalan penting itu; ekonomi dan budaya local. Bagaimana meningkatkan PADEs dengan berbasis kearifan atau kecerdasan lokal.

Hal itu penting agar peningkatan pendapatan desa berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat desa. Jika tidak, pendapatan itu tidak berarti apa apa, kecuali hanya kepentingan investor itu sendiri. Inilah pentingnya meningkatkan PADEs berbasis kecerdasan local.

Dari berbagai pengalaman beberapa desa yang pendapatanya tinggi dan terus meningkat, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, diantaranya; keterlibatan warga local, mulai dari perencanaan, penentuan program, hingga pelaksanaan. Terlibah pelibatan warga (anak anak muda) yang memiliki kapasitas, baik pendidikan ataupun komitmennya.

Selain itu yang tidak kalah penting adalah pembangunan infrastruktur desa. Ini penting dilakukan untuk menghubungkan akses yang akan dijadikan sember ekonomi desa. Pembangunan ini tentu dibutuhkan gotong royong seluruh warga. Nilai menjadi kekuatan warga desa.

Setelah infrastuktur terbangun, langkah berikutnya adalah membuat regulasi dan tata kelola. Ini perlu dilakukan agar ada berkelanjutan dan pembangunan menjadi milik warga desa, bukan investor. Dan inilah kewenangan desa.
Setelah peraturan dibuat dan dibentuk, maka desa membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan tata kelola yang berbasis kearifan lokal. Pengelola BUMDes menyusun tata kelola pengelolaan dengan model partisipatif dari warga dan masyarakat.

Setelah terbangun dan kuat secara perundangan, maka selanjutnya adalah melakukan promosi melalui Teknologi informasi dan media sosial. Ini untuk mempermudah promosi keberadaan sumber pendapatan, misalnya desa wisata.

Desa Wisata; Belajar dari Wisata di Gunung Kidul
Contoh menarik dari cara Peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADEs) melalui kearifan local ini adalah kasus desa wisata di beberapa daerah Gunung Kidul. Seiring dengan meningkatnya wisatawan di Gunung KIdul, meningkat juga kebutuhan sarana wahana dan penginapan.

Pemenuhan kebutuhan penginapan ini yang menarik untuk diamati. Pengelola desa wisata di Gunung Kidul tidak membangun rumah, villa apalagi hotel. Pengelola memanfaatkan rumah-rumah penduduk yang layak menjadi penginapan. Strategi ini selain efisien juga berdampak terhadap peningkatan pendapatan warga dan mengaktifkan rumah-rumah kosong. Seperti desa-desa pada umumnya, banyak rumah-rumah yang tidak dihuni lagi karena pemiliknya telah meninggal dan anak-anak mereka meninggalkan desa untuk bekerja dan tidak kembali lagi. Rumah-rumah tersebut tidak disewakan maupun dijual karena juga sulit laku.

Pengelola menyusun ketentuan dan kriteria rumah yang dapat menjadi mitra rumah penginapan. ketentuan tersebut disesuaikan dengan kondisi rumah warga pada umumnya misalnya minimal terdapat dua kamar yang disiapkan untuk penginapan, luas dan kebersihan dan kerapian. Pengelola memberikan gambar denah, interior, fasilitas tempat tidur kamar mandi dan lain-lain yang tidak terlalu sulit dipenuhi oleh warga. Kriteria-kriteria tersebut tidak semata berdasarkan pemikiran para pengelola tetapi juga hasil survey para wisatawan terkait dengan tipe penginapan berbasis kearifan lokal rumah warga. Setelah konsep jadi, ketentuan tesebut diinformasikan kepada warga dan bagi rumah warga yang layak dapat mendaftarkan diri.

Sambutan warga antusias sekali. Para warga membenahi dan merenovasi rumah mereka sesuai dengan ketentuan tersebut. Fenomena ini sekaligus menjadikan rumah-rumah di desa tersebut menjadi bersih dan rapi dengan warna warni yang mennynangkan dipandang yang berbeda dengan kondisi sebelumnya. Ketentuan lain terkait dengan tarif yang disesuaikan dengan kondisi rumah warga. Kemudian daftar dan jadwal makanan, minum dan jajanan khas desa/jogja. Pengelola juga menyiapkan rumah makan khusus dan katering untuk mendukung ketersediaan makan, minum, dan jajan khas desa dengan tenaga para ibu-ibu. Pemilik rumah juga diberi kesempatan menyediakan dan menjual sendiri apabila mampu. Ketentuan ini memberdayakan para ibu-ibu sekaligus makanan dan jajanan maupun souvenir khas desa/jogja.

Pengelola tidak mengira pendaftar melebihi ekspektasi sehingga diterapkan seleksi dan visitasi pada tahap awal. Setelah visitasi pengelola memiliki data rumah-rumah dengan fasilitas penginapan yang layak. Yang menarik rumah-rumah yang memiliki peternakan seperti ayam, sapi, kerbau, kambing, serta kolam ikan, juga menjadi daftar rumah penginapan. ternyata tipe seperti ini menjadi favorit termasuk wisatawan asing karena selain menginap mereka juga mendapat edukasi petrenakan.

Daftar inventarisasi penginapan rumah warga telah siap dalam bentuk katalog. Ketentuan berikutnya para warga yang rumah tidak boleh menawarkan dan menerima langsung wisatawan. Para warga pemilik rumah dilatih pelayan prima dalam menerima dan melayani tamu. Pengelola menentukan pola bahwa setiap wisatawan yang membutuhkan penginapan tetap melalui kantor pengelola layaknya resepsionis di hotel. Para resepsionis memberikan katalog dan penjelasan tipe dan kekhasan rumah-rumah penginapan warga tersebut. Ketika sudah sesuai maka wisatwan diantar untuk melihat langsung ke lokasi. Selanjutnya apabila cocok maka wisatawan bertransaksi di kantor denga tarif yang ditentukan yang alokasinya dibagi untuk warga 75 persen dan pengelola 25 persen.

Pemberdayaan masyarakat melalui desa wisata tidak berhenti bagi para bapak dan ibu tetapi juga para pemuda. Sebelum ada pengelolaan desa wisata, para pemuda desa banyak yang tertarik merantau kerja dan sebagian bagi yang tidak merantau menjadi pengangguran dan menjadi masalah sosial desa. Setelah desa wisata berada dan berkembang, pengelola melakukan strategi untuk pemberdayaan pemuda menjadi pemandu wisata, membuat souvenir yangditampung/dibeli pengelola desa wisata. Apabila warga yang rumahnya dijadikan penginapan ada pemudanya maka pemuda tersebut sekaligus melayani dan memandu wisatawan ke destinasi maupun keliling desa. Beberapa warga juga menjadikan sawah-sawah mereka untuk pendukung destinasi edukasi. Model ini mampu memberdayakan hampir keseluruhan pemuda desa sehingga kebiasaan merantau jauh berkurang kecuali untuk menempuh pendidikan tinggi dan mondok.

Model peningkatan PADEs di beberapa desa di Gunung Kidul dalam memberdayakan masyarakat secara massal secara ekonomi dan sosial serta menjaga kelestarian lingkungan maupun kearifan lokal. Model telah menjadi solusi masalah keuangan desa, ekonomi masyarakat/warga serta masalah sosial seperti urbanisasi, pengangguran maupun budaya lokal.(Mohammad Nizarul Alim)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Menulis untuk Obor Desa

Kami mengundang pemerhati desa untuk menulis di situs Obor Desa. Silahkan daftar dan login disini. Atau kirim tulisan Anda ke desa@obordesa.id

Obor Desa di Facebook

Info bisnis

---Cari kelapa utk bahan baku KOPRA, diutamakan untuk yg kecil ( kelapa hibrida) kelapa grade C-D/ kelapa riject orang pasar bilang, atau yg besar gpp asal budget masuk, budget 2000/kg siap ambil ditempat, minimal 1 kontener.-----Mohon info nya para Pengusaha eksport Import...lagi butuh Asam Jawa dalam jumlah Besar dan saya siap langsung ke lokasi...-------Minyak atsiri apa yang bisa dipasok dari kawan-kawan? m cengkeh, sereh, nilam dll. Kami cari pelanggan tetap untuk m atsiri untuk eksport kami PT Sarana Bela Nusa WA 082133026610------INFO NON KGM Dicari untuk dibeli. Sabut kelapa (cocopeat). Dibutuhkan sebanyak mungkin. ----INFO NON KGM Di cari bungkil eksport. Mohon harga lsg dr owner bukan mediator, utk eksport juni ini---Kami mau membeli pala, jika ada yang bisa menyediakan sd 50 ton untuk grade A, B dan AB-----Assalamu alaikum mohon ijin Yang punya Barang atau Punya Kenalan yang mau Jual MINYAK JELANTAH/ LIMBAH MINYAK GORENG Wilayah pulau Jawa atau Luar Pulau Jawa Saya pembeli minyak Jelantah Saya Langsung dari Pabrik bukan Pengepul Boleh Jepri saya. Cukup kumpulkan Minyak jelantah di jerigen 18 kg nanti saya beli. Dengan harga sesuai masing2 daerah Seluruh Indonesia.---Membutuhkan supplier: Virgin coconut oil, palm oil (minyak sawit), charcoal (arang), nutmeg (pala), garlic (bawang putih), onion (bawang Bombay), potatoes (kentang). PT Victory Agro Lestari. -----info: 082133026610
buku Untuk pemesanan buku, silahkan Whatshapp ke wa.me/6285284038688 atau pun melalui Facebook dan Instagram @intranspublishingstore

Info Bisnis

--- Dicari sagu, bawang goreng, sambal, telur, ikan tenggiri, terigu, mocaf, madu, kurma, habatussauda dll berbagai jenis barang dan jasa untuk dipasarkan di http://warunghalal.islamicity.tv, http://muslim.outlet.islamicity.tv ---Selamat siang saya dari Produsen kelapa muda mau mengajak teman2 yang mau memasarkan Daging kelapa muda beku buat kebutuhan industri ke Eropa. kemarin kirimin 2ton ke belanda buat temen2 yang mau memasarkan memasarkan kita bisa kerjasama----dibutuhkan Rumput laut jenis Cottonii warna merah kering kadar air 35-38%. Untuk pabrik di Gresik-----Basis Kakao dgn Spesifikasi/kualitas: Kadar air = 5 Jamur/ mouldy = 4 Kotoran/waste = 3 Insect/serangga = 3 Jumlah biji/100gr = 120, Harga Perhari ini 31/07/21, FOB gudang Buyer Lampung 28rb/kg, Basis Kakao setiap hari harga update. Kebutuhan sebanyak2nya, Atau min 30ton/bln. Gudang Jl. Soekarno Hatta Way Gubak, Bandar Lampung----Adakah disini yang bisa suplai kopra asalan di PT jawatimur kadar air 5% payment cash. permintaan secara continue dengan tonase no limmit.---info: 082133026610
iklan
iklan
iklan
LAINNYA
%d blogger menyukai ini: