Dalam peranannya seorang perempuan memang di kodratkan sebagai ibu rumah tangga, yang derajatnya lebih rendah daripada laki-laki. Namun bukan berarti perempuan bisa di anggap remeh atau di perlakukan semena-mena, oleh karena itu munculah sebuah istilah yaitu kesetaraan gender atau kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan dalam hal partisipasi ekonomi, kesetaraan akses pendidikan, kesehatan, serta political empowerment, sehingga tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan, karena laki-laki dan peremuan mempunyai peran masing-masing dalam lingkungan kehidupan.
Seperti status sosial, yang mana laki-laki berperan sebagai pemimpin rumah tangga di dalam suatu keluarga, yang berkewajiban menafkahi keluarganya. Sedangkan seorang perempuan berkewajiban mengurus anak-anak dan rumah tangganya. Bisa di lihat bahwasanya seorang laki-laki dan perempuan memiliki peran dan fungsi masing-masing. Namun bukan berarti seorang ibu rumah tangga harus menadah nafkah dari suaminya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, mereka bisa saja mencari pekerjaan sampingan sembari mengurus rumah tangga mereka, selain itu seorang perempuan juga mempunyai peran penting dalam pembangunan lingkungan.
Di desa Jimbaran kecamatan puspo ini, sudah banyak ibu-ibu yang menjadi anggota PKK, dan perangkat desa. Seperti proker yang di jalankan oleh ibu-ibu PKK, yang mana mereka memperlombakan posyandu di beberapa dusun, hal tersebut di lakukan agar jaminan kesehatan kepada bayi dan ibu bisa di optimalkan. Selain itu dalam kegiatan PKK ini, juga melantik bunda-bunda PAUD yang ada di seluruh desa, kecamatan puspo, hal ini di lakukan agar anak laki-laki dan perempuan, bisa mendapatkan pendidikan dari titik terendah, dan bisa menikmati masa-masa belajar dan bermain sejak usia dini.
Selain itu mayoritas ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja di luar rumah, mereka mengisi waktu luang mereka dengan bekerja sebagai penjahit, yang mana kegiatan tersebut mereka lakukan supaya menambah pemasukan untuk membatu perekonomian keluarga, sisa-sisa kain jahit tadi ( kain perca ) mereka gunakan sebagai kerajinan yang bernilai jual, seperti konektor, masker, dan kerajinan lainnya, hal itu di lakukan agar sisa-sisa kain tadi tidak di buang dan bisa di manfaatkan agar tidak mencemari lingkungan.
Di bulan suci Ramadhan ini, ada juga sebagian ibu-ibu yang menjual makanan ringan, seperti keripik, biasanya keripik yang paling banyak di minati yaitu keripik pisang, banyak warga yang memesan keripik pisang ini untuk suguhan di hari raya. Mereka memilih produk dari dalam desa, kerana mereka tau bahwa bahan-bahan yang di buat untuk proses produksi keripik berasal dari bahan alami dan rempah-rempah, sehingga tidak ada zat-zat kimia yang di khawatirkan bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh. selain keripik pisang, ada juga keripik lain dari umbi-umbian seperti keripik singkong, keripik tela, dan keripik kentang. Mereka beranggapan bahwa, jika menjual hasil kebun yang mereka miliki dengan di olah terlebih dahulu, maka untung yang di dapatkan juga akan meningkat.
Dari kegiatan-kegiatan di atas, di harapkan bahwa kedepannya perekonomian serta SDM bisa mengalami perkembangan, dan dengan adanya UMKM tersebut menjadikan perempuan tidak selamanya bergantung pada laki-laki ( suami ) dan bisa membatu perekonomian keluarga. Karena pada dasarnya seorang perempuan memilki keahlian dan skill yang luar biasa.