Desa Batioh Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang mempunyai obyek wisata wisata yakni hutan kera nepa sebuah wisata alam sekaligus tempat habitat kera-kera yang memiliki luas tempat cukup besar sekitar 10 meter persegi terletak di desa nepa kecamtan banyuates. Seperti namanya hutan kera nepa, hutan ini dipenuhi dengan kera-kera yang jumlahnya tak terhitung. Untuk bisa memasuki kedalam hutan ini itnggal menyusuri atau sedikit berjalan kearah utara kemudian akan mendapati gapura yang bertuliskan selamat datang di hutan kera nepa. Di pantai nepa ini, fasilitas yang ada di hutan kera nepa ini banyak yang sudah tidak layak pakai, misalnya tempat dudu-duduk tidak bisa digunakan dengan baik.
Lokasi wisata hutan kera nepa ini memang bisa dikatakan cukup pedalaman dan terpencil, memang agak sedikit sulit untuk bisa sampai bagi orang luar, tetapi disini sudah tersedi transportasi untuk bisa sampai kesini seperti angkutan umum tidak hanya hutan dan keraa disisni pantainya juga sangat bagus banyak tourish atau wisatawan sudaha sampai kesini. Letak objek wisata ini sekitar satu kilometre dari jalan raya di pesisir utara pantai sampang yang menghubungkan kabupaten sampan dengan kabupaten bangkalan. Di tempat ini bnyak masyarakat yang mencari nafkah atau mencukupi kebutuhan ekonominya dalam berjualan di tepi pantai di hutan kera nepa apalagi saat weekend pasti banyak orang atau wisatawan yang berkunjung ke hutan kera nepa ini dalam ini masyarakat jadi bisa mendaptakan atau mencukupi kebutuhan ekonominya dengan memanfaatkan keadaan tersebut dan berjualan di sekitar objek wisata itu.
Selain itu wisatawan jika ingin masuk kedalam hutan kera nepa ini alangkah baiknya membawa pemandu. Selain supaya tidak tersesat, juga bisa mendapatakan mpenjelasan mengenai informasi-informasi yang ada di hutan kera nepa, dan meskipun kera-kera di hutan kera nepa ini sangat welcome terhadap wisatawan alangkah baiknya kita tetap berhati hati terutam bagi wisatawan yang hendak ingin berfoto. Di pantai nepa sangat bagus untuk mengabadikan momen. Ada yang unik juga jika kalian masuk kedalam hutannya tidak bertemu dengan satu ekor pun kera dan kalian ingin memanggil kera bisa dengan cara berteriak “ Le ole ole” seperti itu kurang lebih. Atau juga bisa membawa makanan untuk kera yang disana seperti buah-buahan atau jagung dan kacang – kacangan
Objek wisata ini menawarkan keindahan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke lokasi. Para wisatawan ang datang ke objek wisata itu akan di suguhkan dengan pemandangan alam sekitar pantai dan lautan lepas, melihat matahari terbit(sunrise), menyusuri sungai dengan perahu nelayan untuk melihat pemandangan di dalam hutan mangrove dan melihat kera pada habitatnya. Tetapi sayangnya dalam pantai sebagus ini agak kecewa dengan keadaan sampah yang berserakan di tepian pantai, dalam hal ini sangat kurangnya kesadaran pada masyarakat setempat dalam kebersihan. Banyka jenis sampah yang berserakan terutama sampah rumah tangga. Adanya potensi wisata ini masyarakat sekitar dapat memperoleh nafkah dan bisa mencukupi ekonomi dengan cara berjualan di tepi pantai seperti berjualan es kelapa muda, rokok, kopi dan tidak hanya itu ada juga permainan untuk anak kecil seperti sepeda pasir dan perahu nelayan (sampan ) yang dapat ditumpangi oleh wisatawan yang berkunjung ke hutan atau pantai kera nepa. Dua destinasi wisata ini maish sebagian dari pada destinasi yang berada di kabupaten sampan ini. Namun, yang perlu menjadi pelajaran mulai saat ini adalah bagaimana agar destinasi-destinasi wisata yang potensial seperti bisa berkembang lagi. Memang masalah sampah dan fasilitas menjadi tanggung jawab masyarakat dan pemerintah setempat. Tetapi untuk memunculkan kesadaran masyarakat dan proses pembangunan yang cepat juga perlu di dukung dari para banyaknya wistawan yang datang.(Miftha Oktafiana)