Mojoranu, itulah namanya salah satu desa yang berada di selatan kota Bojonegoro tepatnya di Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Desa ini bisa dikatakan berdomisili jauh dari perkotaan di Bojonegoro karena jarak tempuh dari desa mojoranu menuju Bojonegoro kota kurag lebih 8 Kilometer.
Desa ini biasa dikenal masyarakat Bojonegoro dengan sebutan Mastrip, nama Mastrip sendiri diambil dari kata “Mas-Trip” dalam bahasa jawa mas berarti (kakak/saudara) dan trip adalah singkatan dari (Tentara Republik Indonesia Pelajar), karena konon katanya alumni dari instansi sekolah tersebut banyak yang menjadi tentara pada saat masih menduduki bangku sekolah. Namun bukan untuk desa Mojoranu sebutan tersebut. Sebutan itu digunakan menyebut nama salah satu instansi pendidikan menangah pertama yang ada di kawasan desa Mojoranu.
Dulu pada tahun 2012 desa Mojoranu memiliki kawasan yang sangat alami sekali karena di seluruh kawasan desa hampir banyak persawahan yang rindang dan sejuk, namun memasuki tahun 2014 sudah mulai banyak proyek pembangunan perumahan-perumahan yang berada dikawasan desa Mojoranu itu sendiri. Hingga kini masih terus berlanjut pelebaran tanah perumahan yang semakin hari makin tidak terlihat area persawahan yang rindang nan hijau tersebut.
Dan sejak dulu akses menuju desa Mojoranu sendiri itu kurang mulus karena bergelombang dan berlubang, disisi lain penerangan jalan desa juga kurang memadai bahkan hampir tidak ada fasilitas tersebut terkecuali mendapatkan penerangan dari rumah-rumah warga desa. Memang daerah Kabupaten Bojonegoro kurang diperhatikan terkecuali kalau desa di suatu kawasan desa tersebut ada sumber dayanya yang bisa digunakan penambah icon pariwisata dikalangan masyarakat luar Bojonegoro misalnya.
Selain itu, jalan yang bergelombang dan berlubang itu juga berdampak bagi saluran air drainase yang ada di tepi jalan tersebut. Alhasil banyak saluran drainase yang mengalami pendangkalan maupun pengeroposan yang menyebabkan banjir karena kurang sempurnanya aliran air yang mengalir dan menjadikan melubernya air hingga menutupi jalan desa tersebut.
Namun pemerintah desa Mojoranu juga telah berusaha mendengar aspirasi dari masyarakat terkait jalan tersebut, benar memang ada sebagian jalan yang sudah mendapatkan renovasi dengan pengecoran jalan. Namun renovasi jalan tersebut hanya berlaku di jalan desa bagian timur. Dengan alasan jalan yang di barat desa itu jalan pemerintah daerah, dan pihak pemerintah desa tidak berani melangkahi gagasan tersebut tanpa adanya mandat dari pemerintah daerah.