Ada pepatah yang mengatakan bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati. Kata pepatah ini bisa digunakan dalam strategi cara mencegah sampah supaya tidak terjadi pencemaran lingkungan. Karena mencegah terbentuknya sampah lebih baik daripada mengelola atau memusnahkan sampah. Jika lingkungan alam sekitar sudah tercemar dengan sampah-sampah yang tidak dapat terurai maka sangat sulit untuk kita memulihkan lingkungan agar bisa berjalan dengan baik seperti sedia kala.
Benda dikatakan sebagai sampah bilamana barang tersebut dinilai tak berguna dan memiliki potensi merusak lingkungan baik itu air, udara, maupun tanah. Salah satu contohnya adalah sampah yang berbaur dengan tanah biasanya adalah sampah plastik dan pestisida yang tentunya akan mengganggu kesuburan tanah. Berbaurnya sampah ke lingkungan (kedalam tanah, air dan udara) adalah proses dari pencemaran lingkungan. Jika sampah sudah masuk maka kualitas lingkungan pun akan menurun seiring dengan berjalannya waktu.
Sampah (pencemar) yang ada di muka bumi bersumber dari beberapa aktifitas. Yang pertama adalah aktifitas alam, seperti debu dari hembusan angin, gas dari gunung berapi, dan sampah bawaan (biasanya banyak ditemukan ditepi pantai atau bekas kerusakan alam seperti banjir).
Yang kedua adalah aktifitas perindustrian, misalnya pabrik yang dapat meimbulkan asap, limbah zat kimia, dan bau yang dapat menganggu. Yang ketiga adalah aktifitas transportasi yang dapat menimbulkan asap polusi, sisa minyak dan suara bising. Yang keempat adalah aktifitas rumah tangga. Biasanya dari aktifitas rumah tangga banyak kita jumpai pembuangan sisa makanan di ke dalam selokan dan gas emisi pembakara.
Aktifitas rumah tangga merupakan sumber pencemaran terbesar dari keempat aktifitas diatas. Karena pencemaran yang diakibatkan oleh aktifitas rumah tangga sangat sulit dikendalikan. Dibutuhkan strategi yang nyata untuk mengatasi hal seperti ini. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan sosialisasi terhadap warga.
Ada pula beberapa strategi yang patut dilakukan untuk mencegah atau meminimalisir terbentuknya sampah rumah tangga yang juga dilakukan oleh warga Desa Ngunpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Diantaranya yakni sebagai berikut.
Menghindari pemakaian bahan zat berbahaya yang cenderung merusak dalam aktifitas rumah tangga. Contohnya seperti menggunakan MSG saat memasak. Selain dampak dari MSG sendiri tidak sehat, asmpah yang ditimbulkan juga tidak dapat diuraikan.
Menggunakan wadah pengemasan yang aman dan dapat dipakai kembali atau di daur ulang. Hindari pengggunaan kemasan yang berlebihan. Jika diharuskan menggunakan kemasan gunakan yang mudah dimusnahkan.
Kemudian gunakan teknologi memasak yang terbaru untuk menghindari gas emisi yang dihasilkan saat memasak.
Mengkampanyekan pada warga agar terus menjaga lingkungan.
Strategi pengolahan sampah yang ada di Desa Ngumpul ini di prakarsai oleh ibu ibu PKK. Mereka merasa lingkungan mereka sudah mulai tidak nyaman karena penumpukan sampah. Bahkan banyak sampah ruma tangga yang dibuang ke sembarang tempat seperti sungai, selokan atau gorong-gorong. Kegiatan ini dilakukan sejak tahun 2015.
Menurut mereka ad acara lain yang bisa menekan penumpukan sampah, yaitu dengan mendayagunakan atau mengubah sampah yang awalnya tak bernilai jadi bernilai. Caranya dengan memilah jenis sampah yang ada sebelum dibuang ke lingkungan. Nilai sampah yang diuangkan dilihat tergantung jenisnya. Selain diuangkan sampah tersebut juga dapat diubah menjadi kerajinan yang tentunya nilainya juga lebih tinggi. Masyarakat yang ada di Desa Ngumpul sudah banyak membuat kerajinan yang berbahan dasar sampah. Seperti tas, baju hias pawai, dan masih banyak lagi.
Jika dengan memilah dan mendaur ulang masih ada sampah yang timbul, maka langkah yang harus dilakukan adalah membawa kesuatu tempat kosong dan sampah yang sudah dikumpulkan dimusnahkan. Jangan sampai sampah-sampah tersebut dibuang sembarangan. Karena tidak semuanya sampah-sampah tersebut dapat terurai. Ada yang membutuhkan ribuan, ratusan, bahkan jutaan tahun untuk dapat terurai dengan tanah.
Patut kita sadarai bahwa cepat atau lambat sampah akan menimbulkan dampak yang sangat fatal. Baik itu bagi diri kita sendiri maupun untuk orang lain. Strategi yang tepat harus diciptakan untuk mengurangi keberadaan sampah. Mari turut berkontribusi menciptakan suasana alam yang asri nan alami serta menjaga alam dari tangan-tangan tak bertanggung jawab.