Desa Banjarsari merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Desa Banjarsari dibagi menjadi dua wilayah yaitu, desa Banjarsari Wetan dan desa Banjarsari Kulon. Seperti daerah pedesaan pada umumnya, di desa Banjarsari kebanyakan penduduknya bekerja di sektor pertanian.
Yang membuat desa Banjarsari unik, atau berbeda dari wilayah lainnya adalah pembagian daerah yang tidak merata. Ada sebagian wilayah Banjarsari Wetan yang secara administratif berada di antara wilayah Banjarsari Kulon, ada juga wilayah Banjarsari Kulon yang secara administratif justru berada di sebelah timur Banjarsari Wetan.
(Jembatan Kali Catur yang menghubungkan Desa Banjarsari dan Desa Sewulan)
Salah satu batas wilayah Desa Banjarsari Wetan dengan desa sebelah adalah sebuah sungai, sungai tersebut bernama sungai catur atau lebih dikenal dengan sebutan “Kali Catur”.
Dulu banyak sekali orang yang suka memancing ikan di sungai ini, meskipun airnya tidak terlalu jernih namun ikan yang di peroleh dari hasil memancing cukup banyak. Namun seiring berjalannya waktu, sungai ini mulai tercemar dengan banyaknya limbah rumah tangga, seperti plastik sisa bumbu dapur, plastik jajanan ringan, popok bayi sekali pakai, pembalut, dan lain-lain.
Sampah yang ada di sungai ini tidak hanya berasal dari warga Desa Banjarsari saja namun juga dari desa sebelah, selain sampah rumah tangga ada juga sampah dari sisa kegiatan masyarakat yang berada di Pasar. Hal ini dikarenakan Sungai Catur atau Kali Catur ini terletak persis dibelakang pasar.
Padahal sudah ada larangan untuk tidak membuang sampah di sungai, namun warga seperti kurang memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai. Tak hanya di sungai, beberapa warga juga suka membuang sampah di selokan kecil sekitar rumah, sehingga sampah menyumbat dan ketika turun hujan, air pun meluap ke jalan.
Sayangnya hanya ada segelintir warga yang memiliki kesadaran untuk membersihkan selokan agar sampah tidak menyumbat dan air bisa mengalir dengan lancar. Tak dapat dipungkiri, hal ini memang bisa terjadi lantaran tidak adanya Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di Desa Banjarsari, khususnya di Banjarsari Wetan.