Dapat kita ketahui bahwasanya penebaran virus corona di Indonesia semakin berkembang aktif dan efesien. Penebaran viros corona tidak hanya diberbagai Daerah tertentu saja. Tetapi penebaran virus corona itu sudah terintegrasi ke seluruh pelapisan daerah dan kota di seluruh Indonesia. Penyebarannya, bermula dari aktivitas masyarakat yang tidak terbendung yaitu masyarakat yang berada diluar kota baik di luar daerah, bahkan luar negeri untuk kembali kekampung halamannya masing-masing. Lebih parah lagi ketika masyarakat melakukan aktivitas sepele, seperti nongkrong, jagungan dan melakukan perkumpulan-perkumpulan yang tidak mengindahkan protocol kesehatan sehingga dapat memberikan peluang besar terhadap penebaran Covid-19.
Daerah saya adalah daerah kepulauan, yaitu pulau kangean. Di daerah ini masyarakat masih tetap melakukan aktifitas biasanya. masyarakat petani masih stabil dan normal, seperti bertani,berkebun dan berbagai macam aktifitas bercocok tanam lainnya. Walaupun masyarakat disini masih melakukan aktifitas seperti biasanya, tetapi pada mulanya mereka mempunyai ketakutan dan kewaspadaan tersendiri dari masing pihak. Sudah banyak adanya arahan dari kepala desa maupun tokoh masyarakat di desa tersebut terkait kewaspadaan penularan Covid-19. masyarakat di desa kolo-kolo tetap waspada untuk mencegah penularan virus corona, seperti apabila ada masyarakat yang baru datang dari luar kota maupun negeri, dengan sendirinya masyarakayt membatasi diri untuk tidak berinteraksi langsung. Masyarakat juga dengan sendirinya membatasi diri untuk tidak melakukan aktivitas secara terus-menurus keluar desa lain atau ke pasar-pasar. Sehingga tidak ada dampak yang signifikan bagi masyarakat di desa ini.
Kondisi masyarakat dalam menghadapi gejala virus corona bersifat antisipasi sebagai tindakan preventif, mengapa demikian pasalnya? Virus ini semakin mengancam semarak stabilitas kesehatan dan ketenangan masyarakat, mengalami depresi/gejala social. Menghadapi hal demikian memjadi titik benang bagi masyarakat desa kolo-kolo, kewaspadaan Masyarakat disamping mematuhi protocol kesehatan untuk tetap berdiam diri di rumah merupakan tindakan terpuji, sebab kesehatan adalah kunci ketentraman. Masyarakat di desa saya sudah mulai berhati-hati untuk mencegah penyebaran virus ini, dengan sendirinya masyarakat sudah memulai membatasi diri untuk tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan ke rumunan,sehingga mengakibatkan merebaknya penularan virus corona. Hanya dengan tindakan ini, akan mampu memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Upaya yang dilakukan oleh kepala desa dan tokoh masyarakat di desa kolo-kolo terkait antisipasi tindakan preventif covid-19 berupa aksi penyemprotan disentifik dan sosialisasi kewaspadaan masing-masing masyarakat agar menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan jika dari luar rumah, membatasi diri dengan perkumpulan dengan orang luar daerah, memakai masker jika bepergian yang jauh. Tidak hanya dari panduan desa yang memberikan arahan, seperti tokoh-tokoh desa juga turut memberikan arahan kepada masyarakat, seperti memberikan informasi terhadap masyarakat yang masih belum mengerti dan faham tentang seberapa bahayanya covid-19 tersebut, karena di daerah ini masih banyak masyarakat yang kurang mengerti akan virus tersebut, supaya dengan adanya informasi itu masyarakat lebih berhati-hati.
Tidak jarang pula banyak masyarakat yang tidak mematuhi arahan/aturan yang di berikan oleh kepala desa, seperti ketika bepergian tidak menggunakan masker dan ada yang berangkat dan kembali lagi ke kota yang sudah zona merah, ketika mereka di peringati maka merekan akan memberikan alasan yang menurut mereka benar, bahkan ada yang bilang tidak perlu takut terhadap virus tersebut, semua orang akan mati dengan ada dan tidak adanya covid-19. Akan tetapi masih banyak masyarakat di desa ini yang dengan senang hati mengikuti aturan/arahan yang diberikan oleh bapak kepala desa.
Kondisi perekonomian di desa ini yang awalnya stabil kini barangsur menurun, karena disini adalah mayoritas masyarakat petani, tentu pendapat yang mereka dapatkan di hasilkan dari hasil penjualan beras. Sedangkan dapat kita ketahui bahwa konsumen juga mengalami kekurangan pendapatan karena mereka tidak/berehenti bekerja selama pandemic covid-19, dan secara tidak langsung juga mempengaruhi pendapat masyarakat disini karena harga beras turun drastis dari harga yang biasanya.(Suriyani)